LAPORAN PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM dalam menjamin kualitas layanan pendidikan ditunjang dengan berbagai kegiatan Program studi. Upaya Fakultas dan Prodi dalam menjamin mutu dan kualitas kegiatan yang telah dilakuakannya harus mendapatkan Audit Mutu Internal (AMI), dan diketahui oleh seluruh stakeholder. Adapun hasil AMI sebagai berikut.

Rangkuman Hasil Audit Mutu Internal

Audit Mutu Internal (AMI) yang dilaksanakan meliputi 171 indikator kinerja dari: (1) Bidang/Kriteria 1 yaitu kriteria visi, misi, tujuan, dan dan stratetgi; (2) Bidang/Kriteria 2 yaitu tata pamong, tata kelola, dan kerjasama; (3) Bidang/Kriteria 3 yaitu kemahasiswaan; (4) Bidang/Kriteria 4 yaitu sumber daya manusia; (5) Bidang/Kriteria 5 yaitu keuangan, sarana, dan prasarana; (6) Bidang/Kriteria 6 yaitu pendidikan; (7) Bidang/Kriteria 7 yaitu penelitian; (8) Bidang/Kriteria 8 yaitu pengabdian; (9) Bidang/Kriteria 9 yaitu luaran dan capaian tridharma. Hasil AMI menunjukkan bahwa 160 dari 171 indikator kinerja tercapai, sedangkan 11 indikator kinerja lainnya belum tercapai.

Pada Bidang/Kriteria 1 yaitu kriteria visi, misi, tujuan, dan dan stratetgi kesemua indikator kinerja sudah mencapai.

Pada Bidang/Kriteria 2 yaitu tata pamong, tata kelola, dan kerjasama terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah kurang optimalnya standar kerjasama tingkat internasional dikarenakan kegiatan kerjasama saat ini hanya dilakukan pada sekolah internasional, sedangkan untuk kegiatan yang terkait kegiatan implementasi ilmu murni biologi masih belum mendapat sarana kerjasama internasional. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) prodi melakukan identifikasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang perlu dilakukan diluar kegiatan yang ada dalam sekolah; (2) prodi lebih intensif melakukan koordinasi dengan koordinator kerjasama ditingkat FKIP dan universitas untuk dibantu dibukakan jalan melakukan kerjasama internasional; dan (3) prodi lebih intensif mencari peluang dengan mengajukan kerjasama dengan pihak-pihak industri atau organisasi kemasyarakatan di luar negeri untuk menjadi wadah implementasi kerjasama internasional dibidang pengabdian kepada masyarakat dan penelitian.

Pada Bidang/Kriteria 3 yaitu kemahasiswaan terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah (1) Prodi belum memaksimalkan strategi dan pemetaan calon mahasiswa dari berbagai wilayah basis mahasiswa pendaftar; (2) Masih banyak calon mahasiswa yag tidak melakukan  her registrasi; (3) Berkembangnya tuntutan dan regulasi bagi calon lulusan dalam dunia kerja; (4) Kondisi pandemi covid-19 yang mengakibatkan calon mahasiswa menunda untuk melanjutkan pendidikan tingginya. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) Meningkatkan dukungan maksimal pendanaan khususnya dikegiatan Penerimaan mhasiswa baru; (2) Meningkatkan manajemen bidang kemahasiswaan khususnya divisi PMB melalui workshop atau pelatihan  branding di tingkat Universitas/FKIP/Prodi; (3) Memberikan pelayanan cepat bagi mahasiswa yang sudah melakukan registrasi ataupun yang belum registrasi dengan berbagai program kegiatan kemahasiswaan yang inovatif agar calon mahasiswa lebih percaya dan menjaga konsistensi/minat kuliahnya; (4) Menambah dan menjaga kepercayaan secara berkelanjutan dengan sekolah mitra/alumni/guru BK, dengan cara melibatkan mereka disetiap kegiatan FKIP/Prodi, pemberian bantuan, dan atau reward; (5) Meningkatkan produktifitas layanan kemahasiswaan; baik layanan mutu pendidikan dan pembelajarn maupun layanan kesejahteraan mahasiswa.

Pada Bidang/Kriteria 4 yaitu sumber daya manusia terdapat dua indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah (1) dosen belum memiliki kegiatan penelitian yang relevan dengan bidang program studi ditingkat internasional; (2) dosen belum memiliki kegiatan PkM yang relevan dengan bidang program studi ditingkat internasional. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) memberikan motivasi baik secara interpersonal maupun dalam bentuk pemberian reward; (2) pemerataan jabatan (tugas tambahan/penunjang); (3) FKIP dan Prodi rutin melakukan self assesment, serta memperhatikan dan melaksanakan dengan baik hasil AMI yang dilakukan oleh BPMI; (4) meningkatkan fungsi layanan LPPI, UMM Press, dan Sentra HKI dengan cara menyelenggarakan workshop, seminar, dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dosen.

Pada Bidang/Kriteria 5 yaitu keuangan, sarana, dan prasarana terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah belum tersedianya SIM keuangan, sarana, dan prasarana yang terintegrasi dengan seluruh program di FKIP sehingga analisis keberhasilan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Tindaklanjut yang dilakukan adalah Prodi dan FKIP mengkoordinasikan lebih intensif dengan universitas untuk merancang SIM yang mengintegrasikan keuangan, sarana, dan prasarana.

Pada Bidang/Kriteria 6 yaitu pendidikan terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah jumlah presentase lulusan yang karya ilmiahnya di publikasikan kurang mencapai. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) memberikan motivasi baik secara interpersonal kepada mahasiswa; (2) dilakukannya workshop penulisan karya tulis ilmiah; dan (3) meningkatkan perhatian dosen terhadap karya mahasiswa yang potensial agar didampingi untuk dapat dipublikasikan.

Pada Bidang/Kriteria 7 yaitu penelitian terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah (1) kurang termotivasinya dosen untuk mencari informasi peluang penelitian internasional; (2) belum berpengalamannya para dosen dalam penelitian skala internasional sehingga jaringan dan kerja sama internasional serta pengetahuan terkait pengajuan dan pengimplementasian penelitian internasional masih belum dimiliki; dan (3) pihak fakultas dan prodi belum mengadakan sosialisasi hingga pelatihan pengajuan penelitian skala internasional. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) prodi lebih intensif melakukan koordinasi dengan koordinator kerjasama ditingkat FKIP dan universitas untuk dibantu dibukakan jalan melakukan kerjasama penelitian internasional; (2) prodi lebih intensif mencari peluang dengan mengajukan kerjasama dengan pihak-pihak industri atau organisasi kemasyarakatan di luar negeri untuk menjadi wadah implementasi kerjasama internasional dibidang penelitian; (3) serta prodi perlu mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada para dosen terkait cara pencarian hibah, pengajuan, dan pengimplementasian penelitian skala internasional.

Pada Bidang/Kriteria 8 yaitu pengabdian terdapat satu indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah ketidaksesuaian antara bobot SKS di kurikulum yang sedang berjala dengan indikator ini. Tindaklanjut yang dilakukan adalah prodi perlu mengadakan reformulasi kurikulum dan rapat sebaran SKS agar kegiatan pengabdian mahasswa berbobot minimal 6 SKS.

Pada Bidang/Kriteria 9 yaitu luaran dan capaian tridharma terdapat tiga indikator kinerja yang belum mencapai. Akar permasalahan dari tidak ketercapaian indikator kinerja tersebut adalah (1) Mahasiswa belum maksimal untuk melakukan kompetisi bidang akademik di tingkat internasional; (2) Masih adanya mahasiswa yang tidak termotivasi untuk menuntaskan studinya; (3) Terbatasnya jumlah stakeholder dan kerjasama di tingkat internasional yang berdampak pada kurangnya pengalaman lulusan untuk berkegiatan akademik dan non-akademik di tingkat internasional. Tindaklanjut yang dilakukan adalah (1) memberikan motivasi baik secara umum maupun khusus dalam bentuk pemberian reward  bagi mahasiswa yang berhasil meraih prestasi internasional; (2) memberikan informasi rutin dan up to date mengenai kompetisi-kompetisi bidang akademik di tingkat internasional; dan (3) FKIP dan Prodi rutin melakukan self assesment, serta memperhatikan dan melaksanakan dengan baik hasil AMI yang dilakukan oleh BPMI; (4) meningkatkan fungsi layanan Biro Kemahasiswaan untuk mengadakan pelatihan, workshop, dan/atau seminar untuk meningkatkan motivasi mahasiswa berkompetisi di tingkat internasional; (5) memberikan layanan fast track bagi mahasiswa yang bisa melakukan publikasi artikel ilmiah di Jurnal bereputasi; (6) membuka program MBKM dengan berbagai kegiatan yang mendukung mahasiswa berhasil lulus tepat waktu; (7)  memaksimalkan fungsi dari dosen pembimbing akademik (PA) untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi mahasiswa selama proses studi; (8) melakukan pemantauan langsung sekaligus memberika motivasi terhadap mahasiswa yang masa studi sudah hampir habis; (9) meningkatkan kegiatan kerjasama dengan stakeholder di tingkat internasional; dan (10) memberikan program kegiatan yang dapat menambah pengalaman mahasiswa di tingkat internasional.