LAPORAN SURVEY TINGKAT KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
OKTOBER 2020
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, maka kesimpulan tingkat kepuasan pengguna Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang adalah sebagai berikut.
1. Mayoritas mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan alumni memiliki tingkat pemahaman yang baik dan tidak ada responden yang merasa tidak paham dengan pengetahuan yang tidak ditanyakan. Secara umum, responden dengan persentase "sangat paham" yang paling tinggi adalah dosen, lalu diikuti oleh tenaga kependidikan, kemudian mahasiswa.
2. Tidak ada responden yang memberikan respon kurang baik di bidang penyelenggaraan manajemen tata pamong, tata kelola, dan kerjasama. Dosen merupakan respoden dengan persentase respon "sangat baik" yang paling tinggi, dan diikuti oleh tenaga kependidikan.
3. Hasil survey kepuasan penyelenggaraan bidang kemahasiswaan menginformasikan bahwa delapan item kepuasan memiliki mayoritas respon "sangat baik". Dua respon lain, yaitu pernyataan terkait strategi penerimaan baru dan layanan kegiatan bimbingan karir mayoritas mendapat respon "baik".
4. Mayoritas dosen maupun tenaga kependidikan memberikan respon "baik" terhadap sepuluh item yang ditanyakan di bidang sumber daya manusia.
5. Seluruh item survei di bidang keuangan, sarana, dan prasarana memperoleh respon yang mayoritas "sangat baik". Kemutakhiran sarana, alat, dan bahan eksperimen merupakan item dengan respon "sangat baik" yang paling rendah.
6. Mahasiswa memiliki tingkat kepuasan yang "sangat baik" terhadap penyelenggaraan bidang pendidikan dan pembelajaran.
7. Tidak ada dosen yang memberikan respon "kurang baik" pada seluruh item yang ditanyakan di bidang penelitian. Item dengan respon "sangat baik" yang paling rendah adalah item yang berkaitan dengan kebijakan melakukan penelitian berskala lokal hingga internasional, kebijakan menerapkan hasil penelitian di lembaga Muhammadiyah/Aisiyah, dan sarana dan prasarana penelitian.
8. Di bidang pengabdian kepada masyarakat, tidak ada dosen yang merespon "kurang baik" dan mayoritas item memperoleh respon "sangat baik" yang tinggi.
9. Hasil pelacakan alumni menginformasikan bahwa aspek etika memiliki respon "sangat baik" dengan persentase tertinggi, sedangkan aspek kemampuan berbahasa asing memiliki persentase respon "sangat baik" yang paling rendah.
10. Sejalan dengan hasil pelacakan alumni, survei pengguna alami juga menyimpulkan bahwa aspek etika memiliki respon "sangat baik" dengan persentase tertinggi, sedangkan aspek kemampuan berbahasa asing memiliki persentase respon "sangat baik" yang paling rendah.
1. Tingkat Pemahaman terhadap Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
Secara umum, survei pemahaman yang telah dilakukan menginformasikan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik terkait VMTS FKIP. Namun, untuk tetap menjaga hasil positif tersebut ataupun untuk meningkatkannya, maka FKIP harus tetap melakukan beberapa perencanaan yang memastikan tingkat pemahaman dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga alumnitetap sangat baik. Pengoptimalan website dan penggunaan berbagai media sosial menjadi salah satu rencana utama yang akan dilakukan oleh FKIP. Selain itu, kekonsistenan Prodi untuk tetap menyampaikan VMTS di setiap acara juga tetap akan dipertahankan.
2. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Manajemen Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
Hasil survey mengindikasn cakupan dan keterlaksanaan kerjasama Internasional yang dilakukan oleh FKIP belum mencakup bidang tridharma secara komprehensif. Oleh karena itu, FKIP perlu segera merumuskan dan merencanakan berbagai kegiatan kerja sama internasional, baik di bidang pendidikan, penelitian, ataupu pengabdian.
3. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Bidang Kemahasiswaan
Meski bidang layanan kemahasiswaan juga memberikan hasil yang memuaskan, beberapa rencana tindak lanjut juga perlu dilakukan agar sistem penerimaan mahasiswa baru, bakat minat, pelayanan kesehatan dan beasiswa, serta aksesibilitas dan mutu layanan kemahasiswaan dapat semakin optimal. Tindak lanjut untuk mengomptimalkan sistem penerimaan mahasiswa baru, antara lain a) mengusulkan/merekomendasikan kebijakan mengenaik penerimaan mahasiswa baru di tingkat prodi S1 sebagai prioritas utama mendapatkan calon mahasiswa; b) meningkatkan kerjsama baik baru dan lama dengan mitra di luearnegeri, sebagai upaya meningkatka animo masiswa internasional; c) Peningkatan standar IKU/IKT khususnya dalam kriteria dan penerimaan mahasiswa tingkat nasional dan internasional, sebagai upaya implikasi landasar layanan penerimaan masiswa baru di tingkat prodi, FKIP, dan Universitas; d) memaksimalkan strategi pengenalan/brending FKIP di indonesia melalui mahasiswa daerah asal; e) kerjasama dengan Dinas pendidikan terkait untuk penerimaan mahasiswa baru dari guru-guru di wilayah malang dan jawatimur sebagai jangka pendek dan nasional sebagai jangka panjang.
Tindak lanjut untuk layanan kegiatan penalaraan bakat minat antara lain bekerja sama dengan UPT PMB untuk merancang proses rekrutmen mahasiswa berbakat sejak penerimaan mahasiswa baru. Selain itu FKIP perlu merumuskan dan merekomendasikan perubahan kebijakan yang dapat lebih mengintegrasikan kegiatan akademik dan non-akademik serta mengusulkan menambahan/penyempurnaan fasilitas olahraga dan kesenian. Strategi yang akan dilakukan. Untuk layanan kegiatan kesehatan, pendataan mahasiswa untuk mendapatkan pelayanan lebih teritama yang belum memiliki BPJS perlu dilakukan. Sedangkan pada pelayanan beasiswa, FKIP perlu mengadakan dan atau memperbarui kerjasama dengan instansi terkait/mitra dalam kesempatan mendapatkan beasiswa bagi mahasiwa berprestasi serta memaksimalkan pengadaan/sumbangan alumni sebagai upaya pemberdayaan alumni. Kemudian, untuk peningkatan aksesibilitas dan mutu layanan kemahasiswaan, FKIP perlu memaksimalkan sumberdaya yang ada di Prodi untuk memberikan pelayanan maksimal terutama di bidang pendidikan tingkat sekolah/Perguruan tinggi se malang raya.
4. Tingkat Kepuasan terhadap Pengelolaan dan Pengembangan Bidang Sumber Daya Manusia
Rencana umpan balik juga perlu dilakukan pada aspek kualitas sumber daya manusia. Meski hasil survey juga menginformasikan pengelolaan sumber daya manusia memiliki tingkat kepuasan yang sangat baik, namun rencana umpan balik tetap perlu dirumuskan. Kegiatan peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan hingga pendampingan masih perlu dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan semacam ini tidak hanya untuk memfasilitasi peningkatan jabatan fungsional dosen, namun juga untuk menunjang kegiatan tri dharma. Kegiatan pelatihan dan pendampingan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan perkuliahan para dosen, peningkatan kompetensi mengajar, pendampingan penyusunan proposal hibah, hingga pendampingan penulisan publikasi internasional.
5. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Bidang Keuangan, Sarana dan Prasarana
Salah satu aspek yang perlu menjadi sorotan dan memerlukan rencana umpan balik yang optimal adalah aspek yang berkaitan dengan sarana dan prasarana. Aspek ini nampak perlu ditingkatkan bila didasarkan pada hasil survey kepuasan di bidang keuangan, kemahasiswaan, maupun penelitian. Pengalokasian dana untuk menunjang sarana dan prasarana perlu dibahas di rapat khusus agar penyediaan sarana dan prasarana pendukung dapat optimal.Agar sarana dan prasarana dapat terjaga kemutakhirannya serta mampu memfasilitasi kegiatan tri dharma maka identifikasi dan pemetaan sarana dan prasarana juga perlu segera dilakukan.
6. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran
Secara umum, para mahasiswa menyatakan puas terhadap penyelenggaraan bidang pendidikan dan pembelajaran. Namun, demi menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, kegiatan workshop perkembangan dunia pendidikan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Workshop kurikulum perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan karena kurikulum harus bersifat dinamis dan mengikuti tuntutan zaman. Kemudian, workshop penggunaan berbagai teknologi di dunia pendidikan juga perlu untuk direncanakan untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam medensain perkuliahan berbasis Abad 21. Berkaitan dengan pemanfaatan teknologi, fasilitas LMS tetap harus dijaga agar dosen dan mahasiswa dapat dengan optimal menyelenggarakan pendidikan dalam jaringan maupun luar jaringan.
7. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Bidang Penelitian
Penyediaan beberapa fasilitas penelitian perlu direncanakan karena keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut akan membantu para dosen melakukan penelitian yang lebih berkualitas dan sesuai perkembangan zaman.Wawancara dan identifikasi kebutuhan kepada setiap dosen perlu dilakukan agar pemetaan sarana dan prasarana menjadi lebih tepat dan sesuai kebutuhan. Pelatihan dan pendampingan penyusunan proposal dan publikasi internasional juga perlu direncanakan agar sumber pendanaan dan level publikasi para dosen FKIP di ranah internasional semakin meningkat.
8. Tingkat Kepuasan terhadap Penyelenggaraan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat, keterlibatan mahasiswa dalam program pengabdian dosen perlu ditingkatkan. Perumusan penyetaraan kegiatan PkM mahasiswa dengan bobot SKS juga perlu dilakukan agar keterlibatna mahasiswa dalam kegiatan PkM menjadi meingkat. Berkaitan dengan kebijakan tersebut, perevisian pedoman pengabdian juga perlu disegerakan.
9. Pelacakan Alumni
Tindak lanjut yang direncanakan berdasarkan hasil survei pelacakan alumni adalah peningkatan kerjasama dalam tim melalui ketelibatan mahasiswa dalam kepanitiaan acara program studi seperti acara seminar atau temu alumni. Tindak lanjut terkait komptensi alumni dalam bahasa asing adalah ditingkatkan melalui mata kuliah bahasa inggris dan penggunaan literatur serta jurnal internasional sebagai sumber utama dalam proses perkuliahan. Pengadaan MoU dengan KBBA terkait pelatihan bahasa asing bagi mahasiswa. Aspek komunikasi dipertahankan melalui Ditingkatkan mata kuliah Bahasa Indonesia dan diwajibkan mengikuti pertemuanpertemuan ilmiah seperti Seminar Nasional, Internasional dan lain-lain. Pengadaan kegiatan peletihan IT misalkan e-learning merupakan upaya unutk meningktakan kompetensi penggunaan teknologi informasi dan pengembangkan diri ditingkatkan dengan cara meminta mahasiswa unutk mengikuti suatu orgaisasi forum ilmiah.
10. Survei Pengguna Alumni
Berkaitan dengan survei kepuasan kompetensi alumni olehpengguna alumni, beberapa tindak lanjut direncanakan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Tindak lanjut tetap dilakukan pada kompetensi yang dinilai sangat memuaskan agar kepuasan pengguna terhadap alumni FKIP dapat dipertahankan ataupun mengalami peningkatan. Untuk kompetensi etika, indak lanjut yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas perkuliahan AIK (Al Islam Kemuhammadiyahan) dimana kurikulum yang dirancang untuk meningkatkan karakter, etika, dan moral mahasiswa. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme) melalui mata kuliah pendidikan matematika dimana kurikulum juga dievaluasi secara berkala.
Keluasan antar disiplin ilmu memperoleh penilaian yang sangat baik. Dengan demikian, kompetensi ini harus dipertahankan melalui metode pembeljaran kontkstual Dari segi kepemimpinan kulaitas alumni juga terbilang sangat baik, sehingga setiap materi terintegrasi pada bidang lain. Tindak lanjut dalam proses perkuliahan adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis kelompok yang menghasilkan tugas proyek.
Berkaitan dengan survey pemahaman VMTS FKIP, secara keseluruhan hasil survey menyimpulkan bahwa civisitas akademika dan tenaga kependidikan memahami sepenuhnya atas visi, misi, tujuan, serta strategi sasaran yang akan dicapai oleh FKIP-UMM. Pemahaman yang telah dimiliki civitas akademika perlu dipertahankan perlu terus disosialisasikan akan mereka memberikan dukungan penuh dalam pencapaiannya. Direkomendasikan juga untuk mengomptimalkan website dan berbagai akun media sosial milik FKIP sebagai sarana untuk mensosialisasikan VMTS bagi seluruh pihak yang terkait.
Selanjutnya, rekomendasi juga perlu disampaikan berdasarkan hasil survey tingkat kepuasan. Rekomendasi utama yang perlu diperhatikan adalah hasil survey kepuasan harus segera ditindaklanjuti dan rencana program tindak lanjut yang diusulkan harus segera diimplementasikan. Hasil survey dijadikan salah satu bahasan utama rapat tinjaun manajemen (RTM) FKIPdan hasil rapat tersebut juga perlu dikomunikasikan dengan universitas. Dengan melibatkan level universitas, diharapkan beberapa temuan yang perlu segera ditindaklanjuti dapat segera terrealisasikan.
Selain itu, proses survei kepuasan menunjukkan keberadaan sistem yang terintegrasi dan berjenjang pada semua level akan mempermudah pelaksanaan survey kepuasan. Keberadan sistem ini memastikan keterlaksanaan mutu layanan sesuai dengan prinsip perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, peninjauan, dan peningkatan (PPEPP) mulai dari kriteria visi misi, tata pamong dan tata kelola, kemahasiswaan, SDM, sarana, prasarana, luaran, serta pelaksanaan tridharma meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Oleh karena itu, pelaksanaan survey yang terjadwal dan konsisten melalui sistem ini direkomendasikan untuk tetap dilakukan.
FKIP juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh prodi yang ada di bawah naungan FKIP. Monitoring dan evaluasi tersebut tidak hanya terbatas pada pelaksaan kebijakan serta program kerja di setiap prodi namun juga terhadap kegiatan survey pemahaman dan kepuasaan semacam ini. Selain FKIP, prodi juga harus secara konsisten melakukan survey sebagai input untuk mengoptimalkan pelayanan dan kualitas setiap prodi. Optimalnya pelayanan dan kualitas prodi akan memberikan sumbangan besar terhadap pelayanan dan kualitas FKIP secara keseluruhan.