Dokumentasi: Foto kiri atas; persiapan kelompok praktikan sebelum mengambil data di hutan, foto kanan atas; pemasangan Pit Fall trap; foto kiri bawah; pengambilan data Validitas, Perioditas, Stratifikasi, Metode Garis, Jumlah minimum dan Luas Minimum tumbuhan. foto kanan bawah pengamatan tukik di bak kontrol (Humasprodipendbio)
RIMBUNNYA HUTAN – AlasPurwo (10/05/2018) Pukul 06.00 WIB kami sampai dilokasi, takjub kami melihat rimbunnya hutan, udara sejuk, dan suara hewan khas hutan tropis dan habitus pantai menyambut kedatangan kami, antusias kami menjadi-jadi. Tidak sabar, penagalaman baru apa yang akan kami dapatkan di tempat ini??.
Sarapan kami sangat lahap, setelah semalaman energi kami terkuras dalam perjalanan. Suasana kebersamaan terbangun antara mahasiswa dan dosen terjalin hangat dalam suasana makan pagi walaupun dengan menu sederhana “Nasi Pecel”. Energi sudah terisi penuh, setelah bersih-bersih diri. Kami siap menjelajah Hutan, dengan berbagai materi praktikum. Alat dan bahan sudah siap, pengarahan instruktur, dosen, dan asisten praktikan juga sudah kami pahami dengan seksama.
Melangkang kami ke dalam hutan lebatalas purwo, masing-masing kelompok di dampingi oleh asisten untuk memasang Pit Fall trap dan REDD, sungguh menyenangkan dan penuh tantangan setelah satu jam kurang lebih kita menyiapkan perangkap, kami lanjutkan jenis praktikum lainnya; 1) Validitas, Perioditas, Stratifikasi, 2) Metode Garis , 3) Jumlah minimum dan Luas Minimum. Semua sudah kita lakukan dengan standar keamana dan prosedur yang benar, kegiatan yang langsung didamping oleh dosen menjadikan kami penuh percaya diri, mandiri, dan penuh tanggjawab. Siang hari terik mulai terasa, panas dan lelah menjadi tantangan namun kami sudah menyiapkan diri untuk kondisi ini dan melanjutkan tugas hingga akhir serta tidak menyia-nyiakan pengalaman berharga ini.
PENANGKARAN PENYU – ISOMAH tidak kita sia-siakan sama-sekali, karena kegiatan praktikum masih berlanjut, medan yang cukup menantang harus kami lalui menggunakan Truk kurang lebih 20km, rute yang tidak bisa, jalan berbatu, ranting pohon yang menerpa, angin yang membawa debu, menambah keseruan kami menuju lokasi penangkaran penyu.
Pantai Cungur menjadi tempat belajar selanjutnya, merupakan tempat penetasan telur penyu semi alami. Terdapat beberapa jenis penyu yang ada dalam penangkaran yaitu jenis penyu hijau (Chelonia mydas, L), penyu abu-abu (Lepidochelys olivaceae, L), penyu belimbing (Dhermochelys coreacea, L), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata, L).
"lama penetasan kurang lebih 30 sampai 50 hari, dengan tingkat keberhasilan penetasan penyu 80%, setelah menetas penyu dipindah dalam bak kontrol untuk di data dan di identifikasi. yang paling baik adalah ketika penyu menetas langsung di kembalikan ke laut lepas agar dapat beradaptasi dengan alam yang sesungguhnya" ujar Supomo petugas TPHL yang bertugas sejak 20 tahun yang lalu. Melihat langsung sarang penyu semi alami di ruang penetasan dan tukik yang sudah menetas di bak kontrol yang siap di lepas kembali ke lautan, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
MALAM DI ALAS PURWO – Tenda-tenda sudah didirikan, Pada malam hari setelah sholat isya’ berlangsung mahasiswa dan Tim Ekologi dikumpulkan untuk mengenal alam lebih dekat. Bapak Husamah, M.Pd melakukan evaluasi yang bertujuan untuk memberikan penguatan dan memberikan penjelasan atas keseluruhan kegiatan yang kami lakukan, interaksi, tanya jawab, dan pemberian feed back untuk memperjelas pemahaman kami, beliau menyampaikanpula bahwa Alas purwo merupakan salah satu taman nasional memiliki area yang lebih dari 2 kecamatan disamping itu terdapat salah satu alumni dari UMM yaitu Bapak Cipto tahun lulus 1999 dari Jurusan Ilmu Pemerintahan yang sekarang menjadi salah satu petugas yang diamanahi menjadi ketua divisi polisi hutan taman nasional ini. Ternyata alumni UMM tersebar di berbagai daerah negeri ini, semakin bangga kami menjadi bagian dari prodi pendidikan biologi UMM.
Alas Purwo termasuk plasma nutfah kekayaan yang dimiliki Indonesia dan sepatutnya kita bangga akan alam yang indah ini danmenjaga kelestariannya. Sebagai mahasiswa kami tidak lupa akan tugas kami yaitu belajar dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Kami sangat bersyukur, karena kegiatan sangat lancar, semua itu berkat kedisiplinan yang kami lakukan, semua instuksi dosen, tim instruktur, dan asisten kami lakukan dengan penuh tanggung jawab. Alam sudah memberikan nilai lebih kepada kami, kami mahasiswa dan dosen menjadi lebih akrab, bercanda dan tertawa bersama, kegiatan praktikum lapang memberikan suasana baru bagi kami, semoga kedepannya semakin bagus konsepnya. “Selamat beristirahat” zzZZzzZZ. (Putra & Dwi/humasprodipendbio)